Sila Ukhuwah Flp Kalimantan Barat ke Redaksi Pontianak Post

http://www.pontianakpost.com/index.php?mib=komentar&id=112753

Dua Tahun Minimal Terbitkan Empat Buku

Kunjungan Jurnalistik Forum Lingkar Pena Flp Kalimantan Barat



DISKUSI: Forum Lingkar Pena Kalbar saat melakukan kunjungan ke Graha Pena Pontianak Post dan melakukan diskusi tentang jurnalistik. AHMAD SOFI/PONTIANAKPOST

Forum Lingkar Pena Kalbar adalah forum yang berusaha mencetak penulis yang andal. Forum ini juga berusaha merangkul semua elemen, mulai dari pelajar, mahasiswa bahkan hingga ibu rumah tangga. Mereka ingin membangun budaya membaca dan menulis di di Kalbar. Mengingat membaca dan menulis merupakan hal yang sangat penting. AHMAD SOFI, Pontianak


GUNA memberikan pengalaman lebih mendalam tentang

jurnalistik terhadap anggotanya, Forum Lingkar Pena Kalimantan Barat berkunjung ke Graha Pena Pontianak Post. Mereka berharap bisa mendapat ilmu tentang dunia jurnalistik. “Ingin mengetahui secara detail tentang penulisan atau dunia jurnalistik,” kata ketua FLP Kalbar Aspari Ismail.

Jumat (13/7) sekitar pukul 14.00, mereka yang berjumlah delapan orang yang terdiri atas tiga laki-laki dan lima perempuan, tiba di Graha Pena Pontianak Post. Kedatangan para penulis ini disambut langsung oleh Redaktur Pelaksana Pontianak Post, Khairulrahman di ruang redaksi lantai lima. Forum Lingkar Pena atau lebih dikenal dengan singkatan FLP, adalah organisasi (calon) penulis yang didirikan pada tahun 1997 oleh Helvy Tiana Rosa, seorang sastrawan. Saat ini telah tersebar di seluruh Indonesia dan mancanegara, dan anggotanya telah mengeluarkan banyak karya fiksi dan nonfiksi.


Ide pendirian berasal dari diskusi tidak formal para alumni Fakultas Sastra Universitas Indonesia tentang mendesaknya kebutuhan umat akan bacaan yang baik serta banyaknya pemuda yang memiliki potensi dalam bidang kepenulisan tanpa tersalurkan. Pada tanggal 22 Februari 1997 didirikanlah sebuah forum penulis bernama Forum Lingkar Pena.


FLP tercatat memiliki cabang di hampir 30 propinsi dan di mancanegara dan telah beranggotakan sekitar 5000 orang di mana hampir 70 persen anggotanya adalah perempuan. Dari jumlah ini, 500 diantaranya menulis secara aktif di berbagai media massa serta berusaha membina 4500 anggota FLP lainnya untuk menjadi penulis pula.


Begitu halnya dengan FLP Kalbar. Organisasi ini sudah lama berdiri, namun beberapa tahun belakangan kurang aktif. Namun, pada tahun 2010, FLP kembali diaktifkan. Saat ini anggotanya sudah mencapai 90 orang yang berasal empat angkatan. Mereka berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari pelajar, mahasiswa bahkan ibu rumah tangga. “Tapi mahasiswa lebih banyak, tapi kami mempersilahkan untuk siapa saja yang ingin masuk,” lanjut Aspari.


FLP Kalbar memiliki berbagai macam kegiatan, seperti bedah buku, kajian keislaman, dan roadshow ke sekolah-sekolah serta kunjungan ke media cetak untuk memperdalam ilmu jurnalistik. Berbagai karya dari para anggota juga sudah banyak diterbitkan di media-media cetak serta majalah di Kalbar. Selain itu, guna memotivasi para anggotanya, FLP Kalbar juga mendatangkan penulis buku kenamaan, seperti Habiburrahman El Shirazy. “Beberapa waktu yang lalu, kami mendatangkan penulis buku best seller yaitu Habiburrahman El Sherazy. Kedepannya kami akan mendatangkan juga penulis lainnya, itu untuk menjadi motivasi bagi anggota,” jelas Aspari.


Dia juga menjelaskan, saat ini dia melihat banyak mahasiswa yang berasal dari STAIN Pontianak yang berhasil menjadi penulis, seperti di media-media cetak di Kalbar. Melihat banyaknya keberhasilan para penulis dari STAIN itu, Aspari menginginkan anggota FLP Kalbar bisa seperti para penulis dari STAIN Pontianak. Para anggota diberikan pengarahan dan pelatihan penulisan dasar. Meskipun berasal dari latar belakang bukan penulis, namun di FLP akan diberikan pembinaan. Aspari juga mengatakan, antusias pelajar dan mahasiswa Kalbar untuk menulis semakin meningkat. Itu dapat dilihat dari semakin meningkatnya anggota yang masuk ke FLP.


Melihat antusiasme para anggota yang tinggi, Aspari meminta kepada media cetak yang ada di Kalbar, khususnya di Pontianak untuk memberikan wadah bagi para penulis ini. Antara lain memberikan halaman khusus bagi para penulis ini. “Agar karya mereka dapat dibaca oleh semua orang sekaligus sebagai motivasi bagi mereka,” ujar salah seorang staf di STAIN itu. Para anggota FLP juga telah menerbitkan beberapa karya yang tertuang dalam buku. Kedepannya, anggota FLP Kalbar berencana untuk kembali menerbitkan buku. “2012 sampai 2014, minimal empat buku yang harus kami terbitkan. Kalau bisa satu anggota satu buku,” tegas Aspari. (*)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.