RaMe : Ramadhan Menulis FLP Kalbar

Pontianak – Berbagai kegiatan bermanfaat dilakukan untuk mengisi bulan Ramadan. Sebagaimana Forum Lingkar Pena (FLP) Kalbar, mengisi Ramadan ini dengan kegiatan Ramadan Menulis (Rame). Menyemarakkan bulan penuh berkah ini dengan kegiatan menulis.
“Rame ini merupakan kegiatan rutin FLP Kalbar yang diselenggarakan setiap bulan Ramadan sejak tahun 2010 lalu. Kali ini kegiatannya terdiri dari kiat menulis novel yang disampaikan oleh penulis novel Some Body Help Me, Harmy Cahyani. Kajian keislaman yang berisi tentang makna silaturahmi dan keutamaan menulis oleh Ustaz Joko Sampurno dari Untan,” ungkap Ketua FLP Kalbar Aspari Ismail kepada Rakyat Kalbar, Sabtu (4/7).

Menurutnya, kegiatan tersebut bertujuan memaknai bulan Ramadan dengan hal-hal yang lebih bermanfaat. Karena komunitas menulis dimaknai lewat tulisan. Walaupun tidak menulis, tetapi paling tidak ada tambahan semangat untuk menulis.

“Targetnya bagaimana kawan-kawan yang ada di FLP ini bisa menghasilkan tulisan selama bulan Ramadan. Seperti
menuliskan nilai-nilai kehidupan yang mereka temukan sehari-hari. Setelah itu rencana kita akan dibukukan,” ujar Aspari.

Lanjutnya, selain di bulan Ramadan, FLP juga punya kegiatan rutin setiap minggunya. Sebut saja Ketela Bakar yang merupakan singkatan dari ketemu teman latihan bahas karya. Ketela Bakar tersebut dilaksanakan setiap minggu kedua setiap bulannya. Kemudian ada juga bedah buku terbaru. Mulai dari buku novel sampai buku yang berisi motivator. Selain itu juga ada kajian keislaman yang bertujuan menambah spirit kepada anggota juga berkenaan dengan kepenulisan.

“Biasanya setiap minggu kita juga mengadakan silaturahmi dari rumah ke rumah pembina, pengurus sampai ke anggota. Juga kita targetkan setiap minggunya minimal ada tiga tulisan kawan-kawan yang terbit di media,” jelasnya. Bahkan ia berambisi setiap anggota FLP setiap hari harus punya satu karya. Setelah itu kumpulan karya tulis itu akan dibukukan.

“Selama kepemimpinan saya dari periode 2012-2014 ini minimal bisa menerbitkan empat buku. Saya ingin cerpen kawan-kawan yang sudah terbit di media akan dibukukan. Sejauh ini FLP baru menerbitkan satu buku dengan judul Mozaik Peradaban dari Khatulistiwa,” katanya.
Menurut Aspari, sekarang yang menjadi kendala adalah biaya. FLP bergerak dengan biaya patungan anggota. Sehingga untuk menerbitkan buku masih begitu berat.
“FLP juga setiap minggunya menjadwalkan kunjungan ke media cetak yang ada di Kalbar. Selain itu berkunjung ke sekolah untuk memberikan motivasi anak-anak dalam hal tulis menulis. Menggelar seminar kepenulisan dan lain sebagainya,” ungkapnya.

Tahun 2010 yang lalu, FLP Kalbar sudah mengadakan seminar nasional dengan mendatangkan pemateri Habiburahman El Shirazy. Tahun ini juga berencana akan mengadakan hal yang sama dengan mendatangkan Andrea Hirata, penulis Cerpen Laskar Pelangi yang begitu terkenal di negeri ini.

Sejauh ini anggota FLP Kalbar sudah berjumlah sekitar 90 orang dari empat angkatan. Setiap orang yang bergabung menjadi anggota FLP terlebih dahulu melewati latihan dasar menulis. Sehingga setiap orang yang bergabung di komunitas ini sudah pandai menulis. (kie)

 http://www.equator-news.com/komunitas/20120805/flp-wadah-belajar-menulis

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.